JAKARTA, RADARPENA.CO.ID- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan data hilal Ramadan 1445 Hijriah atau 2024.
BMKG dalam keterangannya mengatakan, bahwa telah melakukan rukyat atau observasi di 29 lokasi di Indonesia.
Untuk penentuan awal bulan Ramadan 1445 H, BMKG menyampaikan informasi hasil hisab saat Matahari terbenam meliputi pengamatan, waktu Konjungsi (Ijtima') dan Waktu Terbenam Matahari, Peta Ketinggian Hilal, Peta Elongasi, Peta Umur Bulan, Peta Lag, Peta Fraksi Illuminasi Bulan, Objek Astronomis lainnya yang berpotensi mengacaukan Rukyat Hilal dan saat Matahari Terbenam untuk Kota-kota di Indonesia.
BACA JUGA:Pemkot Jaksel Pastikan Stok Bahan Pokok Aman Jelang Ramadan 2024
Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi.
Peristiwa ini akan kembali terjadi pada hari Ahad, 10 Maret 2024 M, pukul 09.00.18 UT atau pukul
16.00.18 WIB atau pukul 17.00.18 WITA atau pukul 18.00.18 WIT, yaitu saat nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 350,280o.
Periode sinodis Bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya (awal Bulan Syakban 1445 H) hingga konjungsi yang akan datang (awal Bulan Ramadan 1445 H) adalah 29 hari 10 jam 1 menit.
BACA JUGA:Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 11 Maret 2024
Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon teramati.
Di wilayah Indonesia pada tanggal 10 Maret 2024, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.51.17 WIT di Waris, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.50.44 WIB di Banda Aceh, Aceh.
Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi setelah Matahari terbenam tanggal 10 Maret 2024 di sebagian wilayah Indonesia.
Berdasarkan hal-hal di atas, secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Ramadan 1445 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 10 bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam dan tanggal 11 Maret 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah Matahari terbenam.
Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadan 1445 H, perlu diperhitungkan kriteria- kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 10 dan 11 Maret 2024 tersebut.