Manuver Jokowi Menahan Laju Hak Angket, Berikut Ulasan Pangi Syarwi Chaniago

Jumat 23-02-2024,15:22 WIB
Reporter : Iksan Agus A.
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA,RADARPENA,CO.ID -Analis pengamat politik dan akademisi politik Indonesia Pangi Syarwi Chaniago memberi tanggapan menarik soal bertemunya Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Minggu 18 Februari 2024 di Istana Negara.

Pertemuan tersebut ditengarai, berisikan pembahasan, seputar merebaknya keinginan dari salah satu Paslon yang raihan suara kecil untuk  meminta dibukanya hak angket. 

Muncul wacana agar DPR mempergunakan hak angket, karena ditengarai banyak ditemukan pelanggaran-pelanggaran dalam pemilu dan berpotensi melanggar Undang-undang tentang kepemiluan di Indonesia. 

Dilansir dari laman resmi DPR RI hak angket merupakan hak DPR melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan Undang-undang atau kebijakan Pemerintah.

Serta berkaitan dengan hal penting, strategis dan berimplikasi luas, pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Hak angket, hak yang melekat di DPR, dan diatur dalam konstitusi, tapi pada kenyataannya hak angket belum pernah diterapkan dalam praktik Tata Negara di Indonesia. 

BACA JUGA:

Namanya politik kata Pangi tentu ada upaya, atau ada ikhtiar, misalnya tentang Presiden RI Joko Widodo, juga sedang berupaya untuk  menahan keinginan dari Nasdem untuk  mengusulkan hak angket.

Alasannya kalau dihitung dari kekuatan partai politik,  koalisi perubahan, Nasdem, PKS dan PKB berjumlah 167  ditambah koalisi PDIP total 314 dan itu lebih dari setengah paripurna.

''Artinya syarat mengusulkan ada 28 orang, kemudian lebih dari satu fraksi dan disetujui lebih dari setengah  anggota parlemen  dengan  bersidang di paripurna dengan jumlah 314 sudah lebih sebetulnya, ''Kata Parli Syarwi di sebuah stasiun Televisi swasta nasional 

Kalau misalnya Nasdem menarik diri, kemudian ada juga PKB sudah mulai agak goyang-goyang, sehingga kekuatan untuk  memuluskan untuk  setengah  dari paripurna untuk  kouroum itu tidak mudah. ''Itu tantangannya alias challengenya disitu,''ungkapnya

Itu seninya, maka kemudian di pemilu sebelumnya upaya dari  Pak Jokowi dengan mengundang pak Surya Paloh terlepas tidak ada yang mengakui siapa  diundang , siapa mengundang.

Tetapi dalam konteks ini saya memahami koq arah-arahnya soal hak angket yang sedang dilakukan.

''Ini adalah  manuver pak Jokowi  agar hak angket itu mengalami patahan ditengah jalan,''ulasnya.

Supaya pelanggaran pemilu itu tidak dibuktikan di DPR sebagai kekuatan politik, tetapi cukup di Bawaslu atau di MK sehingga  tidak perlu ditarik ke gelanggang politik praktis.

Kategori :