JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Google baru saja meluncurkan teknologi AI terbarunya untuk meraup keuntungan besar.
Namun pertanyaan selanjutnya, apakah taktik baru Google ini akan membuat manusia semakin tak berguna?
Perkembangan Artificial Intelligence (AI) milik Google maju kian pesat. Bahkan CEO Sundar Pichai mengatakan bisa mendorong bisnis perusahaan.
Melalui Gemini versi 1.5, menjadi upaya baru Google yang merupakan peningkatan rangkaian model AI milik perusahaan yang sudah diluncurkan sejak dua bulan lalu.
Dimana salah satu keunggulan versi terbarunya adalah mampu menganalisa lebih banyak konten.
BACA JUGA:Google Rilis Pratinjau Pengembang Android 15 untuk Pixel
BACA JUGA:Google Doodle Hari Ini Turut Meriahkan Pemilu 2024 RI, Jadi Sorotan Dunia!
BACA JUGA:Google Perkenalkan Gemini, Model AI Terbesar dan Paling Mumpuni Pengganti Bard
Google mengklaim versi terbaru untuk Pro dapat menganalisa 30.000 baris kode, 11 jam audio, dan satu jam video.
Kemampuan ini memungkinkan Google untuk memahami pengguna lebih dalam. Gemini sendiri dapat mempelajari kebiasaan, minat, dan preferensi pengguna dengan lebih detail.
Langkah baru ini nampaknya untuk menarik lebih banyak pelanggan. Selain Google Search dan Youtube, perusahaan berencana menarik pelanggan ke dalam unit cloud.
Pichai memuji setinggi langit terobosan perusahaan melalui AI. Dia mengatakan industri pencarian telah masuk ke cara baru untuk penyelidikan.
“Anda akan memberikan pandangan lebih luas pada orang yang bertanya soal dunia,” ucapnya dikutip dari Reuters pada Sabtu, 17 Februari 2024.
BACA JUGA:Gandeng Google, Telkomsel Merilis RCS dan RBM: Transformasi SMS yang Makin Interaktif