Segera dicari apa sebabnya sehingga kita menjadi cekcok, agar esok tidak terulang lagi.
Ada orang bodoh cekcok berulang-ulang karena sebabnya tidak segera diselesaikan.
Ada rumah tangga berantem, rumah tangga caci maki, Nauzubillah, dia hidup dirumah tangga tapi seperti sudah masuk neraka, padahal belum masuk neraka.
Maka kami kami (Buya Yahya, red) himbau kepada siapapun harus mengerti dimana keindahan, harus cari keindahan, dan keindahan itu harus kita buat.
Kita hadirkan suasana indah dalam rumah tangga, bahagia di dunia dan bahagia nanti di akhirat.
Jika rumah tangga sudah terbangun dengan indah, akan tumbuh anak-anak yang baik, karena anak akan menghargai ibunda, anak menghargai ayah.
Jika seorang anak bisa menghargai seorang ibunda, bisa menghargai ayahanda, maka anak ini akan tumbuh, dengan tumbuh yang baik.
Dia tidak akan durhaka kepada orang tuanya, akan tetapi jika dirumahnya, yang disaksikan adalah orang tua mencaci. Ayah mencaci ibu, ibu mencaci ayah.
Bagi seorang anak semuanya layak dicaci maka sehingga tidak mustahil, ketika sang anak mencaci ayahanda dan ibunda.
Maka kepada semuanya ayo kita berusaha untuk menghadirkan keindahan dan kita harus tahu untuk menghadirkan keindahan tentu harus banyak hal yang kita tahu.
Renungi, karena perjalanan hidup itu ada saja, hal-hal yang menjadikan semula indah menjadi tidak indah.
Tetapi kepandaian orang dalam mengolah suasana, akan menjadi semuanya indah.
Apakah selamanya kekurangan akan menjadikan sesuatu tidak indah, bisa saja kekurangan akan menjadikan kenangan yang indah bagi seorang yang mengerti makna cinta.
Suami istri bisa menemukan suasana kaya raya, ternyata mereka sangat, mereka tersenyum saat melihat waktu dulu merintis kehidupannya.
Saat masih dalam keadaan fakir, tidak punya apa-apa, bahkan itu dirasakan sebagai suasana yang indah
Mungkin makan sepiring berdua, dengan lauk ala kadarnya dan saat seperti itu pernah merasa berkeluh kesah karena hatinya bertemu.