عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : " مَنْ حَافَظَ عَلَى سُبْحَةِ الضُّحَى غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ ، وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ
Artinya:
"Barang siapa menjaga salat dhuha, maka Allah akan mengampuni segala dosanya walaupun sebanyak buih di lautan."
Selain dari Abu Huraira, keutamaan mengerjakan sholat dhuha tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Qudsi, yang berbunyi:
عن أبي الدرداء وأبي ذرِّ ( رضي الله عنهما ) عن رسول الله صلى الله عليه وسلم : عن الله تبارك وتعالى أنه قال : ابن آدم ، اركع لي أربع ركعاتٍ من أول النهار أكفك آخره " ( رواه الترمذي
Artinya:
"Dari Abi Darda' dan Abi Dzar dari Rasulullah SAW (langsung) dari Allah, 'rukulah untukku empat rakaat di permulaan hari (pagi), maka Aku akan mencukupi-Mu di sisa hari-Mu."
Berdasarkan hadist-hadist itu, semakin jelas bahwa shalat dhuha adah ibadah sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW.
Sebelum melakukan sholat Dhuha sebaiknya membaca niat.
Niat sholat Dhuha adalah seperti di bawah ini:
أصلي سنة الضحى ركعتين لله تعالى الله أكبر
Ushallii sunnatadh dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar.
Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat sunah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala. Allah Mahabesar.”
Shalat Dhuha dikerjakan dua rakaat seperti Sholat Fardhu 5 Waktu.
Jika mengerjakan sholat Dhuha empat rakat juga dengan dua rakaat sekali salam, lalu dilanjutkan dengan dua rakat lagi.
Di setiap raka’at wajib membaca doa Iftitah kemudian dilanjutkan dengan surat Al-Fatihah.