Tiga batang hio tersebut melambangkan "Pantangan, Tekad, dan Bijaksana".
Jika dijabarkan maknanya ialah Dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang mana itu mengandung pantangan, pantangan tersebut mengandung tekad, dan tekad akan melahirkan kebijaksanaan.
Maksudnya ketika kita berusaha menghindari pantangan, kita melakukannya dengan tekad yang kuat.
Jika tidak kita akan kesulitan dan bisa alami kegagalan.
Agar tidak mengalami kegagalan, dibutuhkan kebijaksanaan, pengelolaan jiwa atau mental menjadi lebih sabar, tidak mudah marah dan melihat segala sesuatu dengan beragam perspektif agar tetap bisa mencapai tujuan sekalipun kerap menemui beragam tantangan.
Makna jumlah hio yang dibakar dalam perayaan Imlek berkaitan pula dengan pembakarannya. Prosesi pembakaran dupa memiliki makna bahwa orang yang melakukannya menetapkan hal-hal sebagai berikut:
- Jalan suci itu berasal dari hati-Hati dibawa oleh keharuman hio
- Aromanya yang harum dapat menentramkan pikiran, memudahkan konsentrasi, dan meditasi ke alam jiwa yang luas
- Sekaligus mengusir hawa buruk yang bersifat jahat
- Mengukur waktu yang berkaitan dengan ketabahan
Arti warna dupa
Makna jumlah hio yang dibakar dalam perayaan Imlek, penting juga untuk tahu arti warna dupa atau hio yang dibakar.
- Hio warna hijau khusus untuk perkabungan, digunakan untuk sembahyang di depan jenazah keluarga sendiri.
- Hio warna merah untuk sembahyang umum, contoh ke altar Tuhan, Nabi, para orang-orang suci dan leluhur.