JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Dalam upaya untuk meningkatkan pariwisata dan memperkuat hubungan internasional, China telah mengumumkan kebijakan baru untuk lebih memperluas kebijakan bebas visa bagi dua negara di Eropa, Swiss dan Irlandia.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong kunjungan wisatawan asing ke negara tersebut serta meningkatkan pertukaran antara China dan negara-negara lainnya.
Pengumuman itu muncul saat Perdana Menteri China Li Qiang berkunjung ke Eropa pada pekan lalu. Di sana, dia juga bertemu Presiden Konfederasi Swiss Viola Amherd.
"China selalu mementingkan peran unik Swiss di Eropa dan panggung internasional," kata Li kepada Amherd, dikutip Anadolu Agency.
BACA JUGA:
- Nikel Indonesia Jadi Pertimbangan BYD sebagai Bahan Baku Mobil Listrik Asal China
- Pemerintah Korea Selatan Akan Ringankan Biaya Visa Turis Indonesia
Di tur Eropa kali ini, Li juga bertemu Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar di Dublin. Dalam pertemuan tersebut, Li sepakat akan memberikan bebas visa bagi pengunjung dari Irlandia.
Jumlah Turis Melonjak
Kebijakan baru China ini terjadi setelah ada lonjakan minat terhadap Negeri Tirai Bambu sebagai tujuan wisata di kalangan orang Eropa.
Data dari agen perjalanan online Trip.com menunjukkan peningkatan keseluruhan pemesanan dari Eropa ke China sebesar 663 persen dibandingkan 2022.
Menurut data itu Inggris dan Jerman termasuk di antara 10 besar sumber wisatawan yang berkunjung ke negara pimpinan Xi Jinping. Tujuan favorit wisatawan Eropa adalah Shanghai, Beijing, Guangzhou, Shenzhen, Sanya, dan Chengdu.