JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Jika kita membahas mengenai alam semesta, maka pembahasan kita akan sangat panjang.
Pasalnya, pembahasan mengenai alam semesta mempunyai daya tarik tersendiri, dan masih ada banyak sekali hal yang tidak kita ketahui mengenai alam semesta yang kita tinggali saat ini.
Salah satu topik yang paling sering dibahas mengenai alam semesta adalah topik mengenai asal usul munculnya kehidupan. Hal ini berkaitan dengan misteri akan adanya kehidupan lain di luar tata surya kita.
Meskipun topik mengenai asal usul kehidupan ini sangatlah menarik, namun untuk mencari tahu kebenaran hal ini dibutuhkan banyaknya eksperimen, karena hal ini tidak cukup hanya dengan membuat banyak teori saja.
Oleh karena itu, banyak peneliti cenderung mengambil salah satu dari dua pendekatan yang ada, yaitu pendekatan top-down yaitu mengamati asal usul kehidupan di Bumi berdasarkan hewan dan tumbuhan modern, atau pendekatan bottom-up yang mana pendekatan ini dimulai sebelum kehidupan muncul di planet ini.
BACA JUGA:
- NASA Temukan Galaksi 'Hantu' Diklaim Ungkap Sejarah Kelahiran Alam Semesta
- Mengenal Tata Surya: Menjelajahi Keajaiban Alam Semesta
Meskipun memiliki metode pendekatan yang berbeda, namun kedua sama sama mencoba menelusuri garis evolusi yang menyebabkan planet kita menjadi tempat yang padat dan selalu berubah seperti saat ini, namun tidak ada yang benar-benar bisa menjawab pertanyaan tentang bagaimana sebenarnya partikel pertama kehidupan muncul dengan pasti. Namun misteri besar asal usul kehidupan akhirnya bisa terungkap.
Menurut sebuah makalah terbaru yang diterbitkan Proceedings of the National Academy of Sciences, rantai transpor elektron yang sama yang menggerakkan metabolisme bisa jadi merupakan jaringan penghubung antara pendekatan bottom-up dan top-down yang digunakan para ilmuwan untuk meneliti asal usul kehidupan di Bumi.
Rantai ini menjadi titik dasar yang digunakan untuk mengangkut enzim, dan menjadikannya jembatan sempurna dalam garis waktu evolusi bentuk kehidupan pertama di Bumi.
"Memahami bagaimana sistem biologis paling dasar ini pertama kali terbentuk tidak hanya akan memberi kita wawasan yang lebih luas tentang bagaimana kehidupan bekerja pada tingkat yang paling mendasar, namun juga apa sebenarnya kehidupan itu dan bagaimana kita bisa mencarinya di luar Bumi," kata Aaron Goldman, Associate Professor Biologi di Oberlin College, dikutip dari BGR dan DetikInet
Berkat penelitian ini, kita mendapatkan wawasan tambahan mengenai alam semesta tempat kita tinggal saat ini yang dapat membantu kita lebih memahami bagaimana proses kehidupan terbentuk di planet ini maupun di planet lain, dan pasti dapat digunakan oleh NASA saat menelusuri isi perut kosmos untuk mencari tanda-tanda kehidupan di luar planet kita.