JAKARTA,RADARPENA,CO.ID- Ketua PW NU Jawa Timur Kia Marzuq mendadak dicopot dari Jabatannya oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Nahdlathul Ulama (NU) KH. Miftahul Cholil Staquf.
Surat pemberhentiannya diterbitkan dalam Surat Keputusan PBNU nomor 274/PB.01/A.II.01/04/99/12/2023 tentang pemberhentian Ketua PWNU. Jawa Timur yang ditandatangani Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staqut dan Sekjend PBNU H. Syaifullah Yusuf Rais Aam KH Miftachulo Akhar, dan Katib Aam KH Akhmad Said Asrori
Pencopotan itu imbas dari dukungan Kiai Marzuki yang tak sejalan dengan arah dukungan dari PBNU. Meski begitu beberapa pihak masih menyatakan alasan pencopotan tersebut belum jelas.
Sebelumnya diketahui Kiai Marzuki adalah Ketua Tanfidziyah Pengurus NU Jawa Timur masa Khidmat 2028-2023.
Ia terpilih bersama KH M. Anwar Masnhur selaku Rais Syuriah PWNU Jawa Timur berdasarkan hasil Konferensi Wilayah yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Lirboyo pada 29 Juli 2018 silam.
BACA JUGA:Elektabilitas 3 Paslon di Pemilu 2024 dari Lembaga-Lembaga Survei, Berikut Daftarnya
BACA JUGA:Kaleidoskop 2023: Sederet Peristiwa Heboh di Dunia Hiburan Sepanjang 2023
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024 , Polresta Bandar Lampung Rutin Patroli Sekala Besar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar angkat bicara dan mengkritik insiden pencopotan tersebut. Saat itu Cak Imin mengatakan dalam pernyataannya yakni di dalam struktural NU tidak ada namanya pencopotan dari jabatan, sehingga hal tersebut merusak tradisi NU.
Lantas bagaiamana tanggapan Pengurus Besar (NU) setelah Muhaimin Iskandar melayangkan kritikannya tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjend) PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul memberikan responnya terkait kritikan Cak Imin yang merupakan Cawapres nomor urut 1 tersebut.
menurut dia di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini di nakhodai oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, juga biasa terjadi pencopotan jabatan sehingga hal ini biasa saja dianggap oleh Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf.
''Ya tidak apa-apa, PKB juga biasa copot-mencopot, ''kata dia yang juga pernah dicopot dari jabatan Sekretaris jenderal pada tahun 2007 lalu, akibat konflik internal di Partai.
Dengan begitu kata Gus Ipul jadinya sama-sama prihatin saja, tidak apa-apa. Jadi ini sebenarnya penegakan aturan yang biasa-biasa saja.