Cak Imin Dulu Dukung IKN Sekarang Tidak, Budiman Sudjatmiko: Harusnya Paham soal Sejarah!

Kamis 28-12-2023,22:15 WIB
Reporter : Iksan Agus A.
Editor : Dery Sutardi

JAKARTA, RADARPENA,CO.ID- Ada pernyataan menarik datang dari Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko.

Semula diketahui Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin, telah berubah sikap, dari semula mendukunga Ibu Kota Negara (IKN) kini tidak lagi mendukung Pembangunan IKN tersebut. 

sikap dari Cak Imin yang dinilai berubah tersebut mendapat respon dari Wakil Ketua Dewan pakar Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko.

BACA JUGA:Kabar Duka! Prajurit Terbaik TNI-AD dari Yonif 133/Yudha Sakti, Kopda Hendrianto Gugur Ditembak OPM

Budiman Sudjatmiko mengatakan dan itu ditujukan untuk Cak imin, seharusnya ketum PKB tersebut memahami soal sejarah, konteks dan relevansi IKN sebagai agenda strategis Nasional.

"Karena pemahaman belum sempurna, maka ada perbedaan pandangan," ungkapnya

Pemahaman beliau (Muhaimin Iskandar, red) mungkin belum sempurna, kata Budiman sehingga mungkin perlu diingatkan kembali sejarah dan konteks agenda IKN adalah sebuah antisipasi Indonesia terhadap pemerataan pertumbuhan dan kemajuan Indonesia.

Semua kata Budiman Sudjatmiko adalah agenda strategis nasional yang tidak sepatutnya kita tarik-tarik ke ranah politik jangka pendek. 

BACA JUGA:Nikmati Nuansa 'Tempoe Doeloe' dari Sajian Midtown Hotel Surabaya di Malam Tahun Baru 2024

Budiman Sudjatmiko menyebut bahwa gagasan pemindahan Ibu Kota Negara, (IKN) bukanlah sebuah gagasan yang baru muncul di era Presiden Jokowi. 

Rencana itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu.Semua ini adalah amanat berkelanjutan sejak presiden Soekarno dan selanjutnya. Namun baru presiden Jokowi yang berani mewujudkan hal tersebut, dengan rencana dan implementasi yang paling konkret.

Budiman Sudjatmiko menyayangkan tidak konsistennya Cak Imin dari awal mendukung IKN berubah menjadi menolak saat konstestasi pemilihan Presiden. Evaluasi yang dilakukan Cak Imin sambung Budiman terlalu dini.

Jika menyebut perubahan tersebut sebagai hasil evaluasi kata Budiman terlalu dini. Jika tentang investasi, berdasarkan data yang diperoleh total investasi yang masuk ke IKN sudah lebih dari Rp 40 Triliun. Bahkan beberapa kelompok pengusaha Indonesia sudah secara nyata melakukan investasi di Proyek-proyek strategis di IKN. 

Untuk ukuran investasi asing, peminatnya sudah ada, kalaupun belum nyata, mungkin ada alasan geoekonomi dan geopolitik yang dinamis.

Terlebih kata Budiman Indonesia sedang ada pemilu sehingga Investor masih wait and sesi, sehingga sekarang bukan waktu yang tepat untuk  evaluasi. 

Kategori :