JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Setelah geger beberapa tahun lalu karena Covid 19, saat ini China kembali geger karena adanya kemunculan pneumonia misterius.
China menyebut kemunculan penyakit pneumonia 'misterius' berkaitan dengan peredaran beberapa jenis patogen secara bersamaan. Adapun patogen yang paling menonjol adalah influenza.
Pihak otoritas kesehatan China menuturkan bahwa influenza, rhinovirus, virus pernapasan syncytial atau RSV, adenovirus, dan bakteri seperti mycoplasma pneumonia diyakini sebagai penyebabnya.
Menghadapi hal tersebut, Komisi Kesehatan Nasional China menyerukan lebih banyak klinik yang membuka layanan medis dan vaksinasi. Vaksinasi tersebut diutamakan pada anak-anak dan orang tua.
"Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan pembukaan klinik dan area perawatan terkait, memperpanjang jam layanan, dan meningkatkan pasokan obat-obatan," ujar juru bicara Komisi Kesehatan Nasional Mi Feng, pada Senin 27 November 2023.
BACA JUGA:Kasus Pneumonia di China Melonjak, Akankah Covid Terulang?
BACA JUGA:Lebih Berbahaya Mana, Pneumonia atau TBC ?
Tidak hanya itu saja, Mi Feng menuturkan bahwa pihaknya juga akan lebih memberi perhatian pada ruang publik. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan agar penularan bisa ditekan.
"Penting untuk melakukan pekerjaan yang baik dalam pencegahan dan pengendalian epidemi di tempat-tempat ramai seperti sekolah, lembaga penitipan anak, dan panti jompo, serta untuk mengurangi arus orang dan kunjungan," tambah Feng.
Sebelumnya dilaporkan pada sebuah rumah sakit anak-anak di Beijing terdapat setidaknya 7 ribu pasien yang dirawat setiap harinya. Jumlah tersebut sudah melebihi kapasitas.
Minggu lalu, situasi serupa terjadi di rumah sakit anak terbesar Tianjin yang menerima lebih dari 13 ribu anak di unit rawat jalan dan gawat darurat.
Adapun terkait kemunculan pneumonia 'misterius', Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau masyarakat China untuk melakukan langkah-langkah mengurangi risiko penyakit pernapasan.
"Kami merekomendasikan masyarakat China mengurangi risiko penyakit pernapasan, termasuk vaksinasi, menjaga jarak dengan orang yang sakit, tetap di rumah saat sakit, menjalani tes sesuai kebutuhan, menggunakan masker, memastikan ventilasi ruangan baik, dan mencuci tangan secara teratur," ucap pihak WHO.
BACA JUGA:Ketahui! Gejala Penyakit Asma Serta Cara Pengobatannya
BACA JUGA:Kenali Ciri Gejala Asma Serta Cara Penanganannya