JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, melansir dari Kaspersky, menyebut Google Play Store saat ini memiliki lebih dari 3 juta aplikasi yang selalu diperbaiki secara berkala.
Google dan timnya tidak dapat memeriksa setiap pembaharuan yang terjadi, sehingga rentan disusup file berbahaya oleh peretas.
Aplikasi yang berada di Google Play Store tidak seluruhnya aman. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkapkan beberapa aplikasi yang mengandung ancaman berbahaya dari para peretas.
Bareskrim juga menyebut dalam akun X.com @CCIPolri terdapat malware berbahaya di dalam aplikasi di Google, yang saat ini lebih dari 600 juta unduhan.
BACA JUGA:
- Profil dan Kisah Pratiwi Sudarmono, Astronot Perempuan Pertama dari Indonesia
- Israel-Hamas Sepakati Perjanjian Gencatan Senjata, Netanyahu: Perang Masih Berlanjut!
- Profil Dokter Tifa yang Sebut Ijazah Gibran Palsu, Diduga Hanya Kursus Persiapan UTS!
Dalam unggahannya, Siber Polri mengatakan aplikasi tersebut mengumpulkan data sensitif pengguna. Data itu bisa berpotensi disalahgunakan oleh para pelaku.
"Sebuah analisis melaporkan tentang serangkaian aplikasi yang tersedia di Google Play Store, yang mengumpulkan data sensitif pengguna dan telah diunduh lebih dari 45 juta pemasangan aplikasi," kata Siber Polri.
"Data para pengguna tersebut berpotensi disalahgunakan yang signifikan akibat dari keamanan server/database yang buruk".
Aplikasi itu dikabarkan mencuri data lewat pengembangan perangkat lunak (SDK) pihak ketiga. Ini mencakup kemampuan menangkap konten clipboard, data GPS, alamat email dan alamat MAC router modem pengguna serta SSID jaringan.
Berikut ini, merupakan daftar aplikasi berbahaya yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber yang menurut Bareskrim berbahaya.
-
iRecorder - 50.000 Undahan
iRecorder merupakan aplikasi perekam layar untuk smartphone Android. Aplikasi ini pertama kali hadir di Google Play Store pada September 2021. Kemudian, pada November 2022, pengembang aplikasi ini menambahkan beberapa fungsi berbahaya, yaitu kode Trojan akses jarak jauh AhMyth, yang menyebabkan pengguna aplikasi rekaman di aplikasi tersebut terkirim ke pengembang setiap 15 menit sekali. Saat modus ini terbongkar, aplikasi perekam layar ini telah diunduh lebih dari 50.000 kali oleh pembaca.
BACA JUGA:
- Pemkot Metro Gelontorkan Rp3 Miliar untuk Penanganan Banjir di 2023
- Perkuat Sistem Keamanan, PT KAI Terapkan Face Recognition, Seperti Apa Fungsinya?
-
Beauty Slimming Photo Editor – 620.000 Unduhan
Seperti namanya, Beauty Slimming Photo Editor adalah aplikasi foto editor. Pada Mei 2023, para peneliti Kaspersky menemukan bahwa aplikasi memiliki Trojan Fleckpe, yang membuat malware masuk ke smartphone korban tanpa sepengetahuan korban. Setelah itu, Trojan terhubung ke server command and control dan mengambil data informasi negara, operator seluler yang digunakan hingga data pribadi korban.
-
Black Box Master Diamond 35 Juta Unduhan
Black Box Master Diamond adalah klonning dari game Minecraft. Pada April 2023, ada 38 klonning game Minicraft terdeteksi, dengan total 35 juta unduhan yang ada di dalam aplikasi malware ini adalah adware, yang disebut HiddenAds. Ini tidak menimbulkan ancaman serius namun Adware tersebut dapat mempengaruhi kinerja perangkat dan masa pakai baterai.