Nilai Tukar Rupiah Menguat Rp15.698 per Dolar AS 14 November 2023

Selasa 14-11-2023,14:29 WIB
Reporter : Verly
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Sempat melemah, nilai tukar rupiah per 14 November 2023 telah mengalami penguatan. Rupiah menguat sebesar 4 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 15.698 per Dolar AS.

Sebelumnya kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR) terakhir pada Senin, 13 November 2023 terpatok nilai rupiah diangka Rp 15.713 per Dollar AS. 

Menurut Perkiraan Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra bahwa nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS akan mengalami pelemahan pada hari ini Selasa, 14 November 2023.

Pengamat tersebut mengatakan perhatian atau fokus pasar hingga saat ini masih sama, yakni soal kebijakan suku bunga tinggi AS. Kemudian konflik di jalur Gaza, dan pelambatan ekonomi.

BACA JUGA:

Adapun mata uang rupiah terhadap dolar AS berpotensi melemah ke arah Rp 15.750. Sedangkan potensi support di sekitar Rp 15.680.

Kerugian Melemahnya Nilai Rupiah Terhadap Dollar AS

Di lain sisi, Bank Indonesia (BI) lebih fokus dalam menjaga stabilitas rupiah dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini mengingat pergerakan rupiah dalam tren melemah imbas ketidakpastian yang bersumber dari global, khususnya Amerika Serikat (AS).

Dalam catatannya, rupiah nyaris menyentuh level Rp 16.000 meskipun kini sudah menguat ke level Rp 15.600. Sejak akhir tahun lalu (year to date) rupiah melemah 0,52%, lebih dibandingkan dengan banyak negara setara.

Biang kerok terbesar pelemahan rupiah adalah AS. Inflasi tinggi diperkirakan membuat AS masih akan menaikkan suku bunga acuan dari posisi sekarang 5,25-5,50% atau 525 bps sejak Maret 2020.

Di sisi lain ada kenaikan obligasi AS atau US Treasury sampai ke level 5%. Setiap pergerakan data tersebut beserta kebijakan Bank Sentral Federal Reserve (The Fed) membuat guncangan, terutama pada pasar keuangan.

Erwindo Kolopaking, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) Bank Indonesia menjelaskan ketika rupiah melemah terlalu dalam, efeknya akan terasa pada harga barang, khususnya barang impor. Hal ini tentunya menjadi penyebab inflasi atau dikenal dengan imported inflation. Inflasi yang tinggi akan menguras daya beli masyarakat.

BACA JUGA:

Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menjaga stabilitas rupiah. Salah satunya menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate menjadi 6% pada September 2023.

"Ini diharapkan bisa menarik inflow," kata Erwin. Di samping juga menerbitkan instrumen baru seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)pada September dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) pada November 2023.

"BI tidak diam, selalu berinovasi memunculkan instrumen baru yang bisa membuat kita lebih agile menghadapi kondisi underpresure tadi," kata Ramdan Denny Prakoso, Direktur Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) Bank Indonesia pada kesempatan yang sama.

Kekuatan Rupiah Hingga Gagal Ditaklukkan Dolar

Kategori :