JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pernahkah kamu terpikirkan untuk menjalani kehidupan di Bulan? Dengan banyaknya masalah di bumi terkait lingkungan hidup, Perang, Genosida dan lain sebagainya mungkin mulai berfikir untuk hidup di luar planet Bumi bukan sesuatu yang tabu. Diluar konteks ajaran agama, hidup di Bulan ternyata sudah banyak di fikirkan oleh orang.
Banyak para ahli yang melakukan riset untuk kehidupan kedua manusia setelah Bumi. Kandidat untuk hidup kedua selain Bumi adalah Bulan.
Adanya hasil riset yang mengatakan ada sumber air di Bulan menambah keingintahuan kita tentang kemungkinan hidup di Bulan. Bahkan European Space Agency berencana untuk membangun moon camp, rumah khusus untuk riset di Bulan pada 2020 lalu.
Timbul pertanyaan apakah memang Bulan bisa di jadikan hunian kedua manusia setelah Bumi ? Di artikel RadarPena hari ini akan kita bahas tentang menjalani kehidupan di Bulan yang di ambil dari berbagai sumber.
BACA JUGA:
- Proses Terjadinya Gerhana Bulan Sebagian, Keajaiban Di Langit Malam
- Jadilah Saksi Keajaiban Alam ini Nanti Malam, Peristiwa Langka yang Terjadi Pada Bulan
Berikut gambaran apakah Bulan bisa di jadikan hunian kedua setelah Bumi :
-
NASA menduga Bulan bisa ditinggali karena terdapat jejak-jejak air di permukaan tanahnya, terutama di bagian kutub selatan.
-
Tak tersedia setiap saat, air tersebut hanya akan muncul dari bebatuan ketika Bulan mencapai suhu tertingginya di siang hari.
-
Jika tinggal di Bulan, kita akan berkesempatan menyaksikan berbagai fenomena langit lebih dekat, seperti gerhana, komet, dan pergerakan planet lain.
-
Suhu Bulan ekstrem, yaitu berkisar dari 127 derajat celcius hingga -173 derajat celcius, tapi kita bisa tinggal di area selatan yang bersuhu stabil 0 derajat.
-
Walaupun begitu, Bulan tidak memiliki cuaca karena tidak ada lapisan atmosfer yang melindunginya, jadi tak akan ada hujan, badai, dan topan.
-
Kita harus waspada akan radiasi ion tinggi yang bisa menyebabkan kerusakan sel, kanker, hingga kematian.
-
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih aman, manusia kemungkinan harus membangun permukiman tertutup seperti gua yang di dalamnya tersedia gas-gas esensial.
-
Kita juga harus memakai pakaian astronaut sehari-hari untuk melindungi tubuh dari radiasi, suhu ekstrem, serta mendapatkan suplai oksigen yang mencukupi.
-
Mengingat gravitasi Bulan hanyalah 1/6 dari Bumi, kita akan berjalan setengah melayang dan mungkin memerlukan bahan pemberat.
-
Manusia juga harus berhati-hati akan adanya potensi moonquake, gempa yang terjadi di Bulan yang intens dan bisa berlangsung berjam-jam.
-
NASA sebenarnya sudah menyiapkan berbagai hal untuk membuat kehidupan di Bulan, tapi ini tidak mudah mengingat peradaban harus dibangun dari awal.
Dari 11 kemungkinan hidup di Bulan di atas bisa di simpulkan bahwa hidup di Bulan itu bukan tidak mungkin, tetapi butuh penyesuaian yang sangat ekstrem dan konsekwensi yang tidak mudah.
Banyak hal-hal yang menurut para peneliti sulit di samakan dengan kehidupan di Bumi. Setelah kamu membaca artikel ini apakah kamu tetap tertarik untuk menjalani kehidupan di Bulan?