Ketika PON II (1951) diadakan, permainan bola basket sudah dimasukkan dalam kategori putra dan putri. Tim yang dikirim tidak lagi mewakili Karesidenan, melainkan sudah mewakili Provinsi. Ini membuktikan bahwa basket cepat memasyarakat dan secara resmi diakui negara.
Tiga tahun kemudian, Maladi sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang kemudian menjadi Menteri Olahraga, meminta Tonny Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi bola basket.
Namun akhirnya karena tuntutan kebutuhan untuk menyatukan organisasi basket, disepakati pembentukan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia pada 1955, disingkat Perbasi dan menjadi awal baru bagi sejarah bola basket di Indonesia.
Sejarah basket di Indonesia semakin menunjukkan kemajuan, dengan munculnya liga bola basket profesional pria yang awalnya dikenal sebagai Kobatama, sekarang disebut sebagai Indonesia Basketball League (IBL). Terdapat juga liga basket profesional putri yang dikenal sebagai Women’s National Basketball League (WNNBL).