Yuk Cari Tahu, Penyebab Virus Nipah, Jika Terinfeksi dan Lambat Menerima Pertolongan Dapat Berakibat Fatal

Kamis 21-09-2023,12:09 WIB
Reporter : Iksan Agus A.
Editor : Reza Fahlevi

Penyebab Virus Nipah - Virus Nipah kini sedang ramai diperbincangkan sebagai varian baru dari virus covid-19.

Virus ini diduga disebarluas dari  Kelelawar  buah lewat air kencingnya dan Babi ternak.

Para ahli memperkirakan buah-buahan yang terkontaminasi dari kencing kelalawar buah jika dkonsumsi berpotensi menjadi penyebab seseorang terjangkir virus ini.

Dikutip dari halaman National Library  of Medicine, Infeksi Nirus Nipah disebabkan oleh Virus Nipah (NiV) dan terjadi sebagai wabah di Asia Selatan dan Tenggara. Penyakit ini merupakan penyakit zoonosis dengan kelelawar sebagai inang resevoirnya.

Penularannya bisa terjadi dari Kelelawar ke manusia atau melalui Babi, yang merupakan inang perantara.

NiV muncul, sebagai dua sindrom klinis yang berbeda sebagai ensefalitas atau dengan gangguan pernafasan yang berdasarkan jenis virus dan memiliki angka kematian yang tinggi.

BACA JUGA:

Virus Nipah (NiV) merupakan virus RNA yang termasuk dalam famili Paramyxoviridae dan genus Henipavirus yang juga terdiri dari virus Hendra (HeV) dan Virus Cedar.

Sementara Babi diperoleh laporan seorang tukang jagal peternakan babi di Malaysia tertular virus ini. 

Virus Nipah, ditemukan pertama kali di Malaysia tahun 1999, disebuah peternakan Babi. 

Saat itu, dampak dari mewabahnya virus, mengakibatkan 100 orang Warga Malaysia terpaksa kehilangan nyawa.

Virus yang dinamai sama dengan nama desa, tempat pertama kali, ditemukan,itu juga menulari warga Singapura.

Penularan yang begitu cepat disebabkan beberapa daging Babi dari Malaysia itu diekpor ke Negara Koloni Inggris itu.

Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) di bendera PBB, sudah meminta seluruh penduduk dunia, utamanya orang-orang yang tinggal di Benua Asia, untuk  lebih mewaspadai penularan Virus Nipah ini.

Lebih-lebih, saat sekarang dunia masih tetap disibukkan dengan penanganan virus lain yang juga tak kalah berbahaya, seperti virus ebola, zika dan virus Covid-19 yang saat ini belum tuntas penanganannya.

Kategori :