3. Bouraq Indonesia Airlines
Maskapai ini didirikan pada tahun 1970 oleh Jerry Albert Sumendap, pengusaha yang menggeluti bisnis kayu. Bouraq mencapai puncak bisnisnya pada era 1980-an.
Pada 1995, Jerry Sumendap wafat dan posisinya digantikan oleh Danny Sumendap yang melakukan restrukturisasi besar-besaran sejalan dengan ketatnya persaingan.
Namun, upaya ini tak berhasil hingga tahun 2005 maskapai ini dinyatakan pailit.
4. Bali Air
Perusahaan ini juga bukan dimiliki orang Bali, melainkan Jarry Albert yang berasal dari Manado yang tak lain juga merupakan pemilik dari Bouraq Airlines.
Perusahaan penerbangan ini berdiri tahun 1973, tetapi sejak februari 2007 operasinya telah dihentikan.
5. Mandala Airlines
Mandala Airlines, yang kemudian bernama Tigerair Mandala, pertama kali beroperasi pada 17 April 1969. Maskapai ini kemudian dibeli oleh Indigo Partners dan Cardig International tahun 2006.
Karena masalah utang, Mandala berhenti beroperasi pada tanggal 12 Januari 2011. Akhir Februari 2011, para kreditur menyetujui restrukturisasi utang Mandala menjadi saham dan kembali beroperasi pada Juni 2011.
Namun, Mandala menghentikan kegiatan operasionalnya mulai 1 Juli 2014 lantaran kondisi pasar turun dan biaya operasional membengkak karena depresiasi rupiah.
BACA JUGA:Siap-siap! Operasi Zebra 2023 Digelar Mulai Senin 18 September, Ini Pelanggaran yang Bakal Diincar!
6. Adam Air
Sebuah insiden kecelakaan nahas membuat reputasi Adam Air langsung ambruk seketika. Saat itu, pesawat Adam Air KI 457 rute Jakarta-Manado mengalami insiden kecelakaan di atas perairan Majene setelah hilang dari radar. Semua penumpang dan awaknya yang berjumlah 102 orang meninggal.
Tak lama setelah kecelakaan tersebut, pemerintah mencabut izin terbangnya pada 19 Juni 2008 yang menandai berhentinya operasional Adam Air di Tanah Air.
7. Batavia Air