Tidak Ingin Usahamu Mengalami Kebangkrutan? Hindari 5 Hal Berikut!

Kamis 31-08-2023,16:50 WIB
Reporter : Reza Fahlevi
Editor : Reza Fahlevi

Mengalami Kebangkrutan, Hindari 5 Hal Berikut - Tags. Usaha bangkrut, Cara agar omzet naik, Bisnis yang menjanjikan, Apa saja bisnis besar yang bangkrut, Agar usaha tidak bangkrut, JD.ID, Airy Rooms, Sevel, Sariwangi, Tuppeware bangkrut, Apa tupperware masih bisa dibeli

Memiliki usaha sendiri memang menyenangkan, kamu bisa melakukan kegiatan lain tanpa terpatok perintah dari atasan atau regulasi perusahaan. Tetapi, menglola usaha merupakan sesuatu yang tidak mudah.

Kebangkrutan adalah momok menyeramkan bagi siapapun pemilik usaha, baik usaha yang baru merintis ataupun bagi usaha yang sudah memiliki nama besar.

Sebuah usaha atau bisnis yang sudah memiliki nama besar tidak terhindar dari resiko kebangkrutan. Karena bangkrut merupakan sesuatu yang sulit terduga.

Adapun usaha atau bisnis ternama tetapi kini mengalami kebangkrutan, yakni :

  1. JD.ID
  2. Airy Rooms
  3. 7-11 (Seven Eleven)
  4. Sariwangi AEA
  5. Tupperware

Kebangkrutan perusahan-perusahan tersebut tentunya membuat banyak pihak terkejut karena tidak disangka-sangka sebelumnya.

BACA JUGA:

Kebanyakan problematika sebuah usaha memang terkait dengan keuangan. Hutang-piutang menjadi salah satu alasan usaha terkenal mengalami kebangkrutan.

Apa saja yang perlu dihindari agar usaha atau bisnis kamu terhindar dari risiko bangkrut? Berikut beberapa hal yang perlu kamu hindari!

1. Hutang yang terlalu banyak

Tak jarang orang yang mendirikan usaha melalui modal yang dipinjam, atau hutang. Tetapi apakah kamu tahu? Mengandalkan utang dalam jumlah besar untuk menjalankan usaha dapat memberikan tekanan keuangan yang serius.

2. Kurangnya pengelolaan keuangan yang matang

Hutang membengkak yang bisa menyebabkan kebangkrutan salah satunya terjadi karena perencanaan serta pengelolaan keuangan yang belum matang. Hindari menyepelekan aspek-aspek kecil dalam pengeluaran serta pemasukan keauangan.

Pastikan kamu mempunyai rencana anggaran, memantau aliran kas, serta mengelola pengeluaran dengan sebijak-bijaknya.

3. Tidak mengerti segmen pasar

Kategori :