Elon Musk Cibir Nikuba – Tak Masuk Akal, Menurut Anda ?

Senin 17-07-2023,11:36 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Reza Fahlevi

JAKARTA, RADARPENA - CEO Tesla  Elon Musk  menyebut penemuan  Nikuba  yang dilakukan  Aryanto Misel  bodoh dan tak masuk akal.

Elon Musk menyebut pengembangan teknologi mengubah air jadi energi mesin adalah hal konyol.

"Menjual hidrogen itu bodoh dan tidak masuk akal," kata Elon Musk dikutip dari CNBC, Jumat (14/7/2023).

  Ia menyebut, hidrogen jauh berbeda dengan bahan bakar seperti dari energi fosil maupun beberapa sumber tenaga listrik terbarukan.

Sebelum dijadikan bahan bakar, butuh proses yang panjang dan sangat rumit untuk mengubah hidrogen dari air.

BACA JUGA:Rekomendasi Prosesor Terbaik Untuk Smartphone

Untuk diketahui saja, hidrogen atau senyawa H2 bisa dibilang sangat melimpah di bumi.

Namun karena hidrogen adalah gas yang sangat ringan, gravitasi bumi tak mampu menarik molekul-molekuknya, sehingga akhirnya hidrogen lebih banyak menguap dan terperangkap di atmoster bumi.


Itu sebabnya, dalam kasus balon udara yang diisi dengan gas hidrogen, akan langsung melayang ke udara karena tidak terpengaruh gravitasi bumi.

Di permukaan bumi, hidrogen yang tidak menguap ke atas banyak terperangkap bersama oksigen atau O2. Kedua unsur ini kemudian membentuk air atau H2O.

BACA JUGA:Tri Adhianto Hadiri Seminar Ilmiah dari Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) Indonesia DPC Kota

Perdebatan mengenai apakah air yang diubah menjadi hidrogen untuk kemudian dijadikan bahan bakar di ruang mesin kendaraan bermotor dengan nama alat bernama  Nikuba, tengah menjadi viral semenjak beberapa hari terakhir di Tanah Air.

Nikuba yang diklaim sebagai alat pengubah air menjadi bahan bakar kembali viral setelah mendapat atensi dari mancanegara.

Nikuba hasil penemuan seorang pria asal Cirebon, Jawa Barat, bernama Aryanto Misel.

  Pemerintah Indonesia melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan pakar otomotif lain meragukan kinerja alat itu.

Untuk diketahui,  Nikuba merupakan nama yang merupakan akronim dari 'Niku Banyu' atau 'Ini Air'.

Nama ini kemudian digunakan pada sebuah alat inovasi baru yang diklaim mampu mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan.

  Air yang diubah menjadi energi memang jadi kontroversi sejak lama.

Sejatinya tak hanya di Indonesia, namun juga masih menjadi perdebatan di banyak negara.

Meski melimpah, sejauh ini air belum dikembangkan secara massal sebagai energi.

Menurut banyak ilmuan, alasannya mengubah air menjadi hidrogen perlu banyak proses.

Sehingga mengubah air menjadi hidrogen untuk dipakai sebagai bahan bakar dinilai justru sebagai pemborosan. Alasannya, energi yang dipakai untuk mengkonversi hidrogen jauh lebih besar dibandingkan energi yang kemudian dihasilkan.

Elon Musk juga kembali menyinggung betapa tidak efisiennya menjadikan hidrogen sebagai bahan bakar mesin di acara yang diselenggarakan Financial Times pada Mei 2022 lalu.

Menurut Elon Musk, untuk menjadikan hidrogen sebagai bahan bakar, perlu biaya yang tidak sedikit guna memisahkannya dengan oksigen pada air.

"Itu bukan proses yang terjadi secara alami di bumi. Untuk mendapatkan hidrogen, Anda harus memisahkannya dari air dengan cara elektrolisis atau pemecahan hidrokarbon," papar Elon Musk.

  "Saat Anda melakukan proses pemecahan hidrokarbon, Anda belum benar-benar memecahkan masalah penggunaan bahan bakar fosil. Ini karena proses elektrolisis (memisahkan karbon) merupakan ide buruk," tambah dia.

Ia menjelaskan, fakta yang ada selama ini, proses memisahkan hidrogen dari air untuk kemudian dijadikan bahan bakar justru menggunakan listrik yang terbilang besar.

Terlepas dari kata – kata Elon Musk, bagaimanakah pendapat Anda sendiri ?

Apakah ini pertentangan bisnis atau perdebatan ilmu pengetahuan ? Tentunya suatu penemuan memerlukan pembuktian mendalam dan beberapa kali uji coba sebelum diterapkan. Dan disitulah peran para ahli di bidangnya dan ilmuwan untuk membantu pembuktian tersebut. ***(dms)

Kategori :