JAKARTA, RADARPENA - Flakka berasal dari bahasa Spanyol yang artinya perempuan cantik. Penduduk di Spanyol menjuluki flakka dengan “si cantik yang mengancam jiwa”.
Lantaran disebut mengancam jiwa, karena berbentuk seperti potongan kristal putih seukuran batu kerikil yang akan menstimulasi bagian otak yang mengatur mood dan hormon bahagia.
Flakka sering dianggap sebagai kombinasi dari heroin dan kokain, atau heroin dan sabu (metamfetamin). Nyatanya, flakka adalah obat psikoaktif sintesis jenis Amphetamine Type Stimulants (ATS).
Narkoba ini mulanya dipasarkan sebagai alternatif legal untuk ekstasi. Efeknya mirip sabu, kokain atau heroin, namun efek stimulan yang dihasilkannya bisa 10 kali lebih kuat dibandingkan kokain dan 10.000 kali dari morfin. Flakka juga memiliki potensi 100 kali lebih kuat daripada heroin.
BACA JUGA:Kenali Penyebab Serta Gejala Penyakit Cacar dan Cara Mencegahnya
Di Indonesia, flakka termasuk pendatang baru, meski begitu nama narkoba ini sudah tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 2 tahun 2017 dengan nama kimia alfa PVP sebagai salah satu jenis narkoba berbahaya yang peredarannya dilarang.
Mahasiswa Universitas Negeri Florida yang berusia 19 tahun menjadi korban dari pemakaian narkoba tersebut.
Saat mengonsumsi narkoba tersebut, ia dikabarkan menikam pasangan yang sudah menikah sampai meninggal.
BACA JUGA:Hati-Hati, Fatal! Kenali Gejala Rabies Hewan Pada Manusia Sebelum Terlambat
Bentuk Flakka yang hampir mirip ddengan garam mandi itu memang bisa menyebabkan halusinasi, paranoid, dan psikosis yang mengerikan.
Mengapa Flakka berbahaya?
Flakka diketahui akan terus melonjak pada suhu tubuh Anda 104 derajat. Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan.
Dapat menyebabkan kerusakan ginjal atau gagal ginjal, dan bahkan kematian. Flakka juga bisa meningkatkan tekanan darah hingga bisa menderita jantung, stroke, aneurisma, atau gagal jantung.
BACA JUGA:FoMO Berdampak pada Kesehatan Mental, Yuk Simak Kata Ahli
Seberapa kuat efek samping Flakka?